Senin, 15 Februari 2016

MARI BETERNAK ANGSA

Angsa adalah hewan unggas yang mudah di pelihara. Pasalnya, dalam beternak Angsa memang tidak membutuhkan makanan yang khusus untuk berkembang biak. Angsa juga lebih tahan terhadap penyakit dan hampir tidak memerlukan obat-obatan. Angsa dapat menjadi ternak peliharaan yang baik di pekarangan rumah.
Namun saat ini Angsa sudah jarang sekali ditemui, karena Angsa memang tergolong unggas sangat bandel dan relatif mudah tumbuh menjadi besar.
Nah, bagi Anda yang tertarik mengembangkan usaha ternak Angsa ini, berikut langkah mudah dalam beternak Angsa, yuk disimak :

Pemilihan bibit

Pemilihan bibit tergantung dari tujuan pemeliharaannya, karena jika untuk sekedar hobi maka akan banyak pilihan karena sifatnya kesukaan pribadi. Sedangkan untuk keperluan memproduksi daging atau telur, pilihan menjadi agak terbatas karena harus memperhitungkan faktor ekonomis yaitu ongkos produksi harus lebih rendah dari harga jual. Maka pilihlah bibit dari induk yang pertumbuhannya paling cepat dan menghasilkan banyak telur.

Persiapan kandang dan peralatan
Angsa adalah unggas yang tidak betah dan tidak tahan untuk tinggal dikandang, maka ada baiknya biarkan Angsa berkeliaran di halaman belakang sampai batas tertentu.  Kandang diperlukan sebagai tempat berteduh dari hujan lebat dan angin kencang disamping sebagai tempat tidurnya. Siapkan kandang dengan ukuran untuk tiap ekor Angsa adalah 1 X 1 meter persegi ditambah 3 - 4 X 1 meter persegi sebagai pekarangannya. Atap kandang diusahakan tidak bocor agar waktu hujan tetap kering.
Jangan lupa, berikan pakan dalam kandang dengan menggunakan baskom atau wadah plastik yang terbuka. Berikan juga Angsa air minum dengan meletakkannya di luar kandang untuk menjaga agar kandang tetap kering. Gunakan sarang pada saat Angsa sudah bertelur, yang terbuat dari kotak kayu yang di dalamnya diberi alas dari serutan kayu atau pecahan strowbur. Perlu diperhatikan, cahaya di kandang harus cukup untuk menstimulasi percepatan produksi telur.

Pemberian pakan

Berikan pakan sebanyak 15% protein ditambah vitamin dalam kadar yang sama seperti untuk Ayam dalam masa pembiakan dianggap telah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi. Berikan pakan berupa dedak dicampur sayuran atau sisa makanan pun tidak menjadi masalah. Angsa juga sangat lahap dalam memakan rumput atau daun-daunan.
Apabila pemeliharaan Angsa dimaksudkan untuk dikonsumsi, umur Angsa yang baik untuk dikonsumsi adalah  -6 bulan. Kemudian Angsa dikeram pada sangkar yang lebih kecil dan berikan makanan penuh (full feed) 3 atau 4 minggu sebelum batas waktu dikonsumsi.
Untuk  menumbuhkan Angsa lebih cepat adalah dengan memberinya makan penuh (full feeding grower-finisher pellets) sepanjang masa pertumbuhan. Akan tetapi bila mereka telah mencapai berat yang diinginkan (5,5 sampai 7,5 kilogram) dalam waktu 12 -14 minggu, maka kondisi bulunya akan banyak bulu-bulu pendek yang akan sulit dicabut dan dibersihkan. Setelah lewat 14 minggu, kondisi bulunya akan cepat membaik. Jadi ada baiknya menghemat rumput dengan membatasi pemberiannya pada masa awal dan berkonsentrasi pada masa akhir menjelang dikonsumsi atau dipasarkan.

Pembiakan
Biasanya Angsa paling baik dijodohkan sepasang atau bertiga. Angsa jantan yang perkasa akan puas mendapat jodoh dengan 4 atau 5 betina. Apabila mereka telah memilih sendiri pasangannya, maka banyak sekali jantan berpasangan dengan betina yang sama dari tahun ke tahun. Jumlah telur yang dihasilan pada tahun kedua akan lebih banyak dari tahun pertama. Prosentase keberhasilan penetasannya pun semakin baik. Induk Angsa dapat terus memproduksi telur sampai 10 tahun. Kemampuan  reproduksi angsa jantan lebih cepat menurun dibandingkan angsa betina.

Pemeliharaan telur

Ambil telur dua kali setiap hari, terutama pada musim hujan dan befrhati-hati dalam pengentasan telur. Temperatur yang paling baik pada tempat penyimpanan telur adalah 7 - 13°C dengan kelembaban relatif paling kecil 70%. Bila telur akan disimpan lebih dari dua hari, balikkan tiap hari agar prosentase penetasannya meningkat. Apabila cara penyimpanan telur kurang baik, prosentase penetasan ini menurun setelah telur disimpan 6-7 hari. Apabila cara penyimpanannya tepat telur dapat bertahan 10-14 hari dengan hasil pengentasan yang tidak berkurang.

Pengeraman telur
Masa inkubasi telur angsa biasanya antara 29-30 hari, dengan sebanyak 4-6 telur yang diinkubasi pada setelan untuk Ayam betina, sedangkan 10-12 telur pada setelan Angsa. Kemudian balikkan telur 3 atau 5 kali sehari apabila inkubator tidak bekerja sendiri. Angka bilangan pembalikkan telur harus ganjil untuk mencegah letak telur berada pada posisi yang sama tiap malam. Apabila telur dieram oleh induk Ayam, ambilah anak Angsa dari sarang dan segera setelah dientaskan. Simpan di tempat yang hangat sampai beberapa jam, tetapi jika anak Angsa tidak segera diambil, maka induk Ayam mungkin akan meninggalkan sarangnya lebih awal sebelum semua telur menetas.

Sumber :  http://www.jitunews.com/read/11454/ini-dia-langkah-mudah-beternak-angsa

MARI BETERNAK ENTOK / MENTOK

Entok ( Mentok ) Merupakan salah satu jenis unggas yang sangatlah populer dimana pun . Dengan populernya entok ini membuat harga permintaan perharinya meningkat, selain itu, membudidayakan entok ini sangatlah mudah, karena entok mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya .
Dengan membudidayakan entok, akan juga meningkatkan sebuah peluang bagi anda untuk meraup keuntungan yang besar , entok ini memiliki harga jula yang sangat lah tinggi di bandingkan dengan unggas yang lainnya pada umumnya . Selain itu , daging yang di proleh pun lebih lembut dan enak di bandingkan dengan unggas yang lainnya . jika anda berminat ingin membudidayakan ikuti langka dan tahapan berikut ini dengan baik .

Pemilihan Bibit Entok

Pemilihan bibit entok merupakan hal yang harus lah di perhatikan ketika ingin membudidayakan entok, karena apabila jika bibit yang di pilih jelak maka hasil yang akan di capai tidak lah sempurna . Maka dari itu lakukan pemilihan entok dengan baik yang sehat dan tanpa penyakit  berikut cara pemilihan bibit entok dengan baik .
  • Sehat dan tanpa mengalami penyakit
  • Memiliki pertumbuhan yang sangat lah cepat
  • Nafsu makan baik
  • Warna kotoran normal
  • Memproduksi telur dan daging banyak
  • Gerakan sangat lah lincah
  • Bisa terbang walaupun pendek.

Pemilihan Lokasi Entok

Lokasi memanglah mempengaruhi produksi entok, karena pertumbuhan dan perkembangan akan menghambatnya jika tidak memiliki lokasi dengan baik saat membudidayakannya . Berikut pemilihan lokasi dengan baik .
  • Jauh dari pemukiman warga
  • Aman dari ganguan manusia , binatang lain , banjir dan longsor
  • Mudah mendapatkan makanan tambahan
  • Sebaiknya tempat lembab dan banyak perairan
  • dan juga harus terkena cahay matahari langsung
  • sebaiknya lakukan pembebasan pada kandang , agar entok bebas bergerak dan kawin dan mencari makan .

Pembuatan Kandang Entok

Pembuatan kandang entok harus lah disesuai kan dengan jumlah entok serta ukuran lahan yang cukup . Namun sebaiknya kandang tidak lah terlalu sempit dan juga tidak lah terlalu lebar , hal ini akan membuat entok akan tampak sehat dan juga menambahkan jaring yang tinggi pada kandang terbuka entok .Berikut pembuatan kandang entok.
  • jika anda memiliki entok lebih dari 20 -30 ekor sebaiknya anda harus membuat kandang yag lebih besar , agar tidak lah terjadi pertengkaran entok dewasa .
  • Buatlah kandang yang sesuai dengan ukuran dan jumlah entok.
  • Menambahkan jaring yang sangat lah tinggi , agar entok tidak dapat keluar dengan mudah .
  • Buatlah kandang sesuai dengan habitatnya , agar pertumbuhan dan perkembangan entok lebih cepat .
  • Sebaiknya kandang mengarah ke arah timur karena paparan sinar matahari sangat lah di butuhkan oleh entok.
  • Tenpat pakan dan minum harus tertata dengan rapi dan harus menjaga kebersihannya
  • Membuat ventilasi udara yang sangat lah cukup
  • Lakukan pemisahan entok sesuai dengan umur agar tidak lah terjadi pertengkaran dengan yang lainnya
  • Pastikan tempat telur tidak lah mudah di ganggu binatang lainnya .

Pemberian Pakan Entok

Pemberian pakan pada entok  harus lah di tentukan dengan umur pada entok , karena entok yang anak dan dewasa memiliki porsi yang sangat lah berbeda . Dengan begitu lambung untuk mencerna makanan pun sangat lah berbeda . Dalam masa pertumbuhan entok harus lah banyak mengonsumsi nutrisi dan juga gizi . Sebaiknya lakukan jadwal dalam pemberian pakan dan lakukan pembersihan secara tertur tempat pakan , karena tempat pakan yang kotor akan menimbulkan penyakit pada entok. Berikut cara pemberian pakan pada awal sampai akhir entok.
  • Entok yang berusia 1 – 2 minggu harus di beri konsentrat starter.
  • Mencampurkan konsentrat starter dengan pakan indukan untuk minggu selanjutanya.
  • Sedangkan indukan yaang sedang bertelur setelah 1 bulan , sebaiknya lakukan pemisahan anakan .
  • Entok bisa bertelur dalam masa pengeraman 35 hari dan 2-3 minggu .

Pengendalian Penyakit Entok

Pengendalian penyakit entok , biasa anda lakukan dengan pemberian obat vaksinasi dengan cara mencampurkannya ke dalam minuman atau pun makanan pada ternak entok . Vaksinasi ini bertujuan untuk memperkuat kekebalan tubuh entok , dengan begitu kebal akan terhadap penyakit yang menyerang  seperti virus dan bakteri yang sering menyerang pada ternak entok yang mengakibatkan angka kematian yang sangat lah tinggi

Pemanenan Entok

Pemanenan entok ini di lakukan dengan cara yaitu pemanen daging entok dan juga pemanenan entok. Bahkan sekarang ini kotoran entok  juga sangat lah bermanfaat untuk pertanian sebagi pupuk organik yang sangatlah membantu proses pertumbuhan pada setiap jenis tanaman .
Pemanenan daging utuh atau eceran biasnya sangat lah memiliki daya jual yang sangat lah tinggi , karena daging yang di hasilkan oleh  sangat lah memiliki banyak manfaat untuk kesehatan . Sedangkan telur bisa di kembangkan dengan inhibator dan juga bisa di pasarkan dengan eceran di tokoh terdekat anda.

Sumber :  http://fredikurniawan.com/cara-budidaya-entok/

MARI BETERNAK BEBEK

Ternak bebek saat ini semakin populer. Permintaan terhadap daging bebek terus bertambah. Dahulu peternak bebek lebih memfokuskan pada produksi telur, sedangkan daging hanya sebagai produk samping. Daging bebek dipanen setelah masa produktifitas bertelurnya habis. Sekarang banyak ternak bebek yang berorientasi pada daging.
Masyarakat umum biasanya menganggap sama antara itik dan bebek. Padahal sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara itik dengan bebek. Itik memiliki ciri tubuh lebih ramping, berjalan tegak, tubuhnya menyerupai botol dan gerakannya lincah. Sedangkan bebek tubuhnya lebih lebar, berjalan horizontal dan gerakannya lamban. Namun dalam ulasan kali ini, kita tidak membedakan antara itik dan bebek, mengingat secara umum proses budidayanya relatif sama.
Dewasa ini sudah tersedia bebek khusus pedaging dan bebek petelur. Namun pada kenyataannya peternak di Indonesia membudidayakan bebek untuk diambil keduanya, baik telur maupun dagingnya. Tidak seperti ternak ayam yang sudah sangat spesifik dan tidak bisa disamakan antara budidaya ayam petelur dengan ayam pedaging.

Mengenal jenis-jenis bebek

  • Bebek Jawa
    bebek jawa adalah bebek lokal asi Indonesia. bebek ini banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Sebagai bebek lokal, bebek jawa cukup produktif dalam menghasilkan telur. Dalam setahun bebek ini mampu bertelur 250-300 butir. bebek mulai bisa bertelur pada umur 5-6 bulan, dan tetap produktif hingga umur 2 tahun.
  • Bebek Kalimantan
    bebek Kalimantan atau dikenal juga dengan nama alabio merupakan salah satu jenis bebek yang banyak dibudidayakan. Sebenarnya ada jenis bebek kalimantan lain yakni bebek nunukan. Namun tidak begitu populer dibanding bebek alabio. bebek Alabio ukuran tubuhnya lebih besar dibanding bebek jawa. bebek betina berwarna kuning keabu-abuan. Ujung bulu di bagian sayap, dada, leher dan kepala berwarna hitam. bebek Alibio jantan sekujur tubuhnya berwarna abu-abu kehitaman. Telur bebek alibio lebih besar dibanding bebek Jawa. Kemampuan bertelur bebek ini berkisar 150-225 butir per tahun.
  • Bebek Bali
    Sesuai namanya bebek ini berasal dari Bali. Konon awalnya berupa bebek liar yang didomestikasi petani setempat untuk dijinakan. bebek bali memiliki warna tubuh yang beragam. Kemampuan bertelurnya lebih sedikit dibanding bebek jawa dan bebek alabio, sekitar 140-145 butir per tahun. bebek bali baru bisa bertelur dengan normal setelah berumur 23-24 minggu.
  • Indian Runner
    bebek indian runner berasal dari Belanda dan Belgia. bebek jenis ini cocok dibudidayakan di ikilm Indonesia. Bahkan banyak yang menganggap sebagai bebek asli Indonesia. Bentuk tubuh bebek indian runner mirip dengan bebek jawa, ramping dan berjalan tegak seperti botol. Warna tubuhnya kecoklatan. Produksi telurnya 150-250/musim.
  • Bebek pedaging
    Disamping jenis-jenis bebek di atas, terdapat bebek berbagai jenis bebek pedaging. Atau biasa juga disebut bebek, yakni bebek peking, bebek aylesbury dan bebek muscovi.

Persiapan kandang bebek

Ternak bebek bisa dilakukan dengan metode penggembalaan atau metode kandang. Di tengah semakin sulitnya lahan penggembalaan, kini para peternak banyak yang beralih ke sistem kandang. Telah banyak peternak yang membuktikan dengan sistem kandang, budidaya bebek tetap produktif bertelur. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha ternak bebek.

a. Metode budidaya

Seperti sudah disinggung sebelumnya, terdapat dua metode ternak bebek yakni metode penggembalaan dan metode kandang. Kedua metode tersebut memilik plus minusnya sendiri-sendiri. Metode penggembalaan banyak dipakai oleh para peternak tradisional, contohnya para peternak di daerah pantai utara Jawa.

Dengan sistem penggembalaan pengeluaran untuk pakan bisa lebih hemat. Bebek mencari sendiri pakan yang ada di alam, seperti tumbuh-tumbuhan, cacing dan lain sebagainya. Biasanya kualitas telur yang dihasilkan dengan sistem penggembalaan lebih baik, warna kuning telurnya sempurna. Bila diolah menjadi telur asin sangat baik.
Hanya saja metode ini belum tentu bisa diaplikasikan di semua tempat. Mengingat semakin terbatasnya lahan dan tenaga kerja penggembala yang sulit didapat, metode ini semakin tidak populer. Di sisi lain, metode budidaya dengan kandang sudah semakin maju. Beberapa praktek ternak bebek dalam kandang menunjukkan produktivitas yang tidak kalah baik. Kualitas telur yang dihasilkan bisa dikontrol dengan pemberian pakan yang tepat. Terdapat beberapa tipe kandang untuk ternak bebek, berikut penjelasannya:
  • Kandang tipe pekarangan. Tipe kandang ini berupa pekarangan yang sekelilingnya di pagari. Bebek beraktivitas seperti makan, minum, berenang dalam lingkungan tersebut. Kandang ini bersifat terbuka, namun disediakan kandang untuk berteduh. Bila malam tiba atau hujan, bebek bisa masuk untuk berteduh ke dalam kandang.
  • Kandang terkurung atau tipe postal. Berupa sebuah bangunan besar yang mimiliki atap dan dinding. Dinding biasanya terbuat dari kisi-kisi bambu. Bebek dibiarkan berkeliaran dalam lingkungan kandang. Dalam kandang ditempatkan berbagai fasilitas seperti tempat pakan, minum atau kalau memungkinkan kolam berenang. Dasar kandang bisa berupa tanah atau semen yang ditaburi sekam padi.
  • Kandang tipe baterai. Dalam kandang ini 1-2 bebek ditempatkan dalam kotak yang terpisah. Biasanya dibuat dari kisi-kisi bambu, seperti pada budidaya ayam petelur intensif. Kandang tipe baterei bisa ditempatkan di dalam atau luar ruangan. Dengan tipe kandang baterai, tidak disediakan kolam untuk berenang.

b. Memilih tipe kandang

Tipe kandang seperti apa yang cocok untuk saya? mungkin itu pertanyaan yang ada di benak pembaca. Pemilihan tipe kandang sangat terkait dengan ketersediaan sumber daya seperti, lokasi, luas lahan, tenaga kerja dan modal. Berikut hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tipe kandang.
  • Bila lahan yang tersedia cukup luas bisa dipertimbangkan kandang tipe pekarangan. Kandang ini memerlukan lahan yang luas, tetapi investasi untuk pembuatan kandang bisa ditekan karena aktivitas bebek akan dihabiskan di pekarangan. Kandang pekarangan cocok diterapkan pada terak bebek semi intensif.
  • Bila lahan yang tersedia terbatas, bisa dipertimbangkan tipe kandang terkurung atau tipe baterai. Kandang tipe ini relatif tidak memerlukan lahan luas, namun biaya pembuatan kandangnya cukup besar. Kandang tipe ini cocok untuk budidaya intensif.
  • Pertimbangkan pula tujuan ternak bebek. Bila fokus pada produksi telur dan daging, sistem tekurung dan baterai bisa digunakan. Tetapi bila bertujuan untuk pembibitan/reproduksi, sebaiknya pertimbangkan tipe pekarangan atau kandang terkurung, dimana di dalamnya disediakan fasilitas kolam untuk berenang.

Memilih bibit bebek

Untuk hasil ternak bebek yang maksimal, sebaiknya muai dengan memilih bibit yang baik. Ada tiga cara untuk mendapatkan bibit bebek, yakni:
  • Membeli telur tetas dari induk bebek yang terbukti kualitasnya. Telur ditetaskan sendiri dengan inkubator.
  • Memproduksi sendiri telur dengan mengawinkan indukan jantan dan betina. Hal ini bisa dilakukan bila kita memiliki bibit yang berkualitas, dan juga memiliki fasilitas pembibitan sendiri.
  • Membeli Day Old Duck (DOD) dari toko peternakan atau peternak lain.

Pakan ternak bebek

Ternal bebek baik untuk tujuan peterlur atau pedaging perlu pakan yang berkualitas. Pada bebek petelur, kualitas telur yang dihasilkan tergantung dengan jenis pakan yang diberikan. Berikut ini jenis-jenis pakan bebek.

a. Jenis pakan

Terdapat dua jenis pakan ternak bebek, yakni pakan alami dan pakan konsentrat (pabrikan). Pakan alami bisa berupa keong dan kepaa udang. Sedangkan pakan konsentrat dapat di beli dipabrik, atau untuk menghemat bisa diramu sendiri.
Bila kita membeli pakan dari pabrik, setidaknya terdapat tiga jenis pakan untuk masing-masing fase pertumbuhan. Fase awal diperuntukan bagi bebek berumur 0-8 minggu, fase grower untuk umur 8-18 minggu dan fase layer umur 18-27 minggu. Pakan fase awal setidaknya memiliki kandungan protein 20-22%, fase grower 17-19% dan fase layer 15-17%.
Pakan konsentrat bisa diramu dari berabagi bahan. Syaratnya ramuan tersebut memenuhi kandungan protein minimal dan cocok untuk pakan unggas. Berikut salah satu contoh pakan konsentrat yang diramu sendiri.
Bahan baku Awal (%) Grower (%) Layer (%)
Jagung giling 25 20 15
Dedak halus 40 50 60
Ubi kayu 5 5 5
Tepung ikan 20 15 10
Bungkil kelapa 5 5 5
Bungkil kedelai 5 5 5
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.

b. Cara pemberian pakan

Cara memberikan pakan pada bebek yang baru netas hingga berumur 21 hari sebaiknya disajikan dalam baki pakan (tray feeder). Sedangkan untuk bebek di atas 21 hari bisa disebar dilantai dan diberikan secara terus menerus. Demikian juga dengan pembrian air minum, untuk anak bebek 0-7 hari sebaiknya tambahkan vitamin pad air minum. Selanjutnya air minum disediakan dalam wadah khsus di dalam kandang secara terus menerus. Berikut ini tabel jumlah pakan ternak bebek:
Umur (minggu) Jumlah (gram) Umur (minggu) Jumlah (gram)
1 15 12 76
2 30 13 76
3 40 14 70
4 60 15 70
5 65 16 80
6 70 17 80
7 70 18 85
8 72 19 90
9 74 20 90
10 74 21 90
11 75 22 100
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.

Referensi

  1. Cahyo Saparinto. 2013. Grow your own animal farm. Lily Publisher, Yogyakarta.
  2. M Rasyaf. 1993. Beternak bebek komersial. Kanisius, Yogyakarta.
  3. Bambang Suharno dan Khairul Amri. 1998. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
Sumber :  http://alamtani.com/panduan-umum-ternak-bebek.html

MARI BETERNAK AYAM KAMPUNG

Kebanyakan orang memelihara ayam kampung hanya sebatas memelihara saja tanpa memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang akan didapat dari hasil beternak ayam kampung, dan kadangkala tidak tahu cara memeilha ayam kampung yang baik, nah kali ini penulis share cara memeilhara ayam kampung pedaging agar ternaknya tumbuh sehat dan menghasilkan uang. Artikelnya saya  kutip dari  sentralternak.com.
mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Bibit

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

2. Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

3. Perkandangan

Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.

Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.

Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

4. Manajemen Pemeliharaan

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
  1. Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  2. Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  3. Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat

Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.

5. Pengendalian Penyakit

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :

Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
Manajemen pemeliharaan yang baik
Kontrol terhadap binatang lain

Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :

a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada

b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada

c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn  atau lainnya

e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

6. Pasca Panen dan Pemasaran

Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.

7. Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama. 
 
Sumber :  http://beternak-ayam-kampung.blogspot.co.id/p/panduan-praktis-cara-memelihara-ayam.html